Inspirasi: Maret 2011
  • Semoga Blog ini Berguna Buat Kita Semua

Kamis, 31 Maret 2011 NURDIN YANG TAK MAU TURUN

      Oke gan kali ini kita membahas tentang tentang pemberitaan yang sangat santar di telinga kita tiap hari,tentang permasahlahan Nurdin halid dengan Menpora kita.
gimana sepak bola kita mau maju,pemerintah ma PSSI aja gak akur.
pak Nurdin, turun lah lagi pak...!!
biar sepak bola kita bisa maju pak.
mungin pemerintah telah lelah melihat demo dari sabang sampai marouke,untuk menurunkan BAPAK NURDIN HALID.
sehingga pemerintah harus turun tangan untuk menyelesikan permasalahan ini.
Menpora ANDI MALLARANGENG bersih kukuh agar PSSI dalam pengurusahan nurdin halid meningalkan Gelora Bung Karno,Senayan Jakarta.
      Menyusul tidak di akuinya PSSI di bawah kepemimpinan Nurdin Halid, Menpora telah menarik semua Fasilitas dan dana yang di gunakan PSSI.
Dengan demikian PSSI harus meningal kan kantor yang ada di Gelora Bung Karno, karena stadion tersebut milik negara.
     Kemarin 30 maret 2011,  Sekretaris Negara Sudi Silalahi merespon pernyataan Menpora dengan mengirim surat pengosongan kantor PSSI yang disampaikan melalui Direktur Pengembangan dan Pengelola Gelora Bung Karno, M Nigara. Pihak PSSI melalui pengacara Indra Sahnun Lubis tetap menerima surat tersebut meski tidak menandatanganinya.
Indra menegaskan selama ini PSSI menggunakan kantor di GBK dengan cara mengontrak dan baru akan berakhir Mei 2011 mendatang. Meski begitu, Andi menegaskan PSSI harus tetap meninggalkan kantor mereka di GBK.

Andi kemudian menegaskan pihaknya dan KONI/KOI terus melakukan komunikasi dengan FIFA sekaligus menunggu keputusan FIFA mengenai hasil Kongres yang dilakukan 78 anggota pemilik hak suara PSSI di Pekanbaru, Riau, Sabtu 26 Maret 2011.

"Kami terus melakukan komunikasi dengan FIFA. Begitu juga KONI/KOI. Setahu saya mereka akan melakukan rapat membahas situasi sepakbola di Indonesia hari ini atau besok," kata Andi.



Digg it StumbleUpon del.icio.us

Rabu, 23 Maret 2011 Pengetahuan Tentang Ilmu Fotografi


Pengetahuan Tentang Ilmu Fotografi

 

Oke teman, kali ini dalam anggararioo.blogspot.com akan membahas tentang FOTOGRAFI.
Semua kita pasti tidak asing lagi dengan kata ini kan gan ???
Pastinya kan,hahaha…
Okee, kita tahu bahwa dengan perkembangan zaman seperti sekarang ini
Kita banyak banget merasakan manfaatnya bagi kehidupan kita,salah satunya saja dalam kehidupan kita,pasti diantara kita suka berfoto kan??
Atau anda suka memoto orang atau bisa disebut juga ph­otografer.tapi sebelum kita lebih lanjut masuk dalam hal itu,kita juga perlu tahu asal mula ilmu fotografi itu.

Kata photography berasal dari kata photo yang berarti cahaya dan graph yang berarti gambar. Jadi photography bisa diartikan menggambar/melukis dengan cahaya.

Jenis-jenis kamera
 




 

a) Kamera film
, sekarang juga disebut dengan kamera analog oleh beberapa orang.

Format film
          Sebelum kita melangkah ke jenis-jenis kamera film ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu berbagai macam format/ukuran film:

1. APS, Advanced Photography System. Format kecil dengan ukuran film 16x24mm, dikemas dalam cartridge. Meski format ini tergolong baru, namun tidak populer. Toko yang menjual film jenis ini susah dicari di Indonesia
.

2. Format 135. Dikenal juga dengan film 35mm. Mempunyai ukuran
 24x36mm, dikemas dalam bentuk cartridge berisi 20 atau 36 frame. Format ini adalah format yang paling populer, banyak kita temui di sekitar kita
3. Medium format
4. Large format

Jenis Film
1. Film B/W, film negatif hitam putih
2. Film negatif warna. Paling populer, sering kita pakai
3. Film positif, biasa juga disebut slide. Lebih mahal dan rawan overexposure. Meski demikian warna-warna yang dihasilkan lebih bagus karena dapat menangkap rentang kontras yang lebih luas

Jenis-jenis kamera Film
:
1. Pocket/compact. Kamera saku. Populer bagi orang awam, sederhana dan mudah dioperasikan. Menggunakan film format 35mm
.

2. Rangefinder. Kamera pencari jarak. Kecil, sekilas mirip dengan kamera saku. Bedanya, kamera ini mempunyai mekanisme fokusing (karenanya disebut rangefinder). Umumnya menggunakan film format 35mm
.

3. SLR, Single Lens Reflex. Kamera refleks lensa tunggal. Populer di kalangan profesional, amatir dan hobiis. Umumnya mempunyai lensa yang dapat diganti. Menggunakan film format 35mm. Disebut juga kamera sistem
.

4. TLR, Twin Lens Reflex. Kamera refleks lensa ganda. Biasanya menggunakan format medium .

5. Viewfinder. Biasanya menggunakan format medium
.

        Kamera manual dan kamera otomatis. Kamera-kamera SLR terbaru umumnya sudah dilengkapi sistem autofokus dan autoexposure namun masih dapat dioperasikan secara manual.

b ) Kamera digital
Menggunakan sensor digital sebagai pengganti film
:
 
1. Consumer. Kamera saku, murah, mudah pemakaiannya. Lensa tak dapat diganti. Sebagian besar hanya punya mode full-otomatis. Just point and shoot. Beberapa, seperti Canon seri A, memiliki mode manual.

2. Prosumer. Kamera SLR-like, harga menengah. Lensa tak dapat diganti. Shooting Mode manual dan auto
.

3. DSLR. Digital SLR


Lensa Kamera
           mata dari kamera, secara umum menentukan kualitas foto yang dihasilkan lensa memiliki 2 properties penting yaitu panjang fokal dan aperture maksimum.

Field of View (FOV)
        tiap lensa memiliki FOV yang lebarnya tergantung dari panjang fokalnya dan luas film/sensor yang digunakan.

Field of View Crop
        sering disebut secara salah kaprah dengan focal length multiplier. Hampir semua kamera digital memiliki ukuran sensor yang lebih kecil daripada film 35mm, maka pada field of view kamera digital lebih kecil dari pada kamera 35mm. Misal lensa 50 mm pada Nikon D70 memiliki FOV yang sama dengan lensa 75mm pada kamera film 35mm (FOV crop factor 1.5x) .

Jenis-jenis Lensa
a. berdasarkan prime-vario
1. Fixed focal/Prime, memiliki panjang fokal tetap, misal Fujinon 35mm F/3.5 memiliki panjang fokal 35 mm. Lensa prime kurang fleksibel, namun kualitasnya lebih tinggi daripada lensa zoom pada harga yang sama
.

2. Zoom/Vario, memiliki panjang fokal yang dapat diubah, misal Canon EF-S 18-55mm F/3.5-5.6 memiliki panjang fokal yang dapat diubah dari 18 mm sampai 55 mm. Fleksibel karena panjang fokalnya yang dapat diatur
.

b. berdasarkan panjang focal
1. Wide, lensa dengan FOV lebar, panjang fokal 35 mm atau kurang. Biasanya digunakan untuk memotret pemandangan dan gedung
.

2. Normal, panjang fokal sekitar 50 mm. Lensa serbaguna, cepat dan harganya murah
.

3. Tele, lensa dengan FOV sempit, panjang fokal 70mm atau lebih. Untuk memotret dari jarak jauh
.

c. berdasarkan aperture maksimumnya
1. Cepat, memiliki aperture maksimum yang lebar
.

2. Lambat, memiliki aperture maksimum sempit
.

d. lensa-lensa khusus
1. Lensa Makro, digunakan untuk memotret dari jarak dekat
2. Lensa Tilt and Shift, bisa dibengkokan

        Ketentuan lensa lebar/tele (berdasarkan panjang focal) di atas berlaku untuk kamera film 35mm. Lensa Nikkor 50 mm menjadi lensa normal pada kamera film 35mm, tapi menjadi lensa tele jika digunakan pada kamera digital Nikon D70. Pada Nikon D70 FOV Nikkor 50 mm setara dengan FOV lensa 75 mm pada kamera film 35mm

Peralatan bantu lain

- Tripod
, diperlukan untuk pemotretan dengan kecepatan lambat. Pada kecepatan lambat, menghindari goyangan kamera jika dipegang dengan tangan (handheld). Secara umum kecepatan minimal handhel adalah 1/focal.
Membawa tripod saat hunting bisa merepotkan. Untuk keperluan hunting biasanya tripod yang dibawa adalah tripod yang ringan dan kecil.
- Monopod , mirip tripod, kaki satu. Lebih mudah dibawa. Hanya dapat menghilangkan goyangan vertikal saja.
- Flash/blitz/lampu kilat , untuk menerangai obyek dalam kondisi gelap
- Filter , untuk menyaring cahaya yang masuk. Ada banyak jenisnya :
UV, menyaring cahaya UV agar tidak terjadi hazy pada foto2 landscape, sering digunakan untuk melindungi lensa dari debu.
PL/CPL (Polarizer/Circular Polarizar) untuk mengurangi bayangan pada permukaan non logam. Bisa juga untuk menambah kontras langit

Exposure

        Jumlah cahaya yang masuk ke kamera, tergantung dari aperture dan kecepatan.
- Aperture/diafragma . Makin besar aperture makin banyak cahaya yang masuk. Aperture dinyatakan dengan angka angka antara lain sebagai berikut: f/1,4 f/2 f/3,5 f/5.6 f/8. semakin besar angkanya (f number), aperture makin kecil aperturenya
- Shutter speed/kecepatan rana . Makin cepat, makin sedikit cahaya yang masuk
- ISO , menyatakan sensitivitas sensor/film. Makin tinggi ISOnya maka jumlah cahaya yang dibutuhkan makin sedikit. Film ISO 100 memerlukan jumlah cahaya 2 kali film ISO 200
Contoh: kombinasi diafragma f/5.6 kec. 1/500 pada ISO 100 setara dengan diafragma f/8 kec 1/500 atau f/5.6 kec. 1/1000 pada ISO 200.

Exposure meter , pengukur cahaya. Hampir tiap kamera modern memiliki pengukur cahaya internal. Selain itu juga tersedia pengukur cahaya eksternal

Exposure metering ( sering disingkat dengan metering )
adalah metode pengukuran cahaya
1. Average metering , mengukur cahaya rata-rata seluruh frame
2. Center-weighted average metering , mengukur cahaya rata-rata dengan titik berat bagian tengah
3. Matrix/Evaluative metering , Mengukur cahaya di berbagai bagian dari frame, untuk kemudian dikalkulasi dengan metode-metode otomatis tertentu
4. Spot metering , mengukur cahaya hanya pada bagian kecil di tengah frame saja

Exposure compensation, 18% grey . Exposure meter selalu mengukur cahaya dan menhasilkan pengukuran sehingga terang foto yang dihasilkan berkisar pada 18% grey. Jadi kalau kita membidik sebidang kain putih dan menggunakan seting exposure sebagaimana yang ditunjukan oleh meter, maka kain putih tersebut akan menjadi abu-abu dalam foto. Untuk mengatasi hal tersebut kita harus melakukan exposure compensation. Exposure kita tambah sehingga kain menjadi putih.

Under exposured = foto terlalu gelap karena kurang exposure
Over exposured = foto terlalu terang karena kelebihan exposure

Istilah stop
Naik 1 stop, artinya exposure dinaikkan menjadi 2 kali.
Naik 2 stop, artinya exposure dinaikkan menjadi 4 kali.
Turun 1 stop exposure diturunkan menjadi 1/2 kali.
Turun 2 stop exposure diturunkan menjadi 1/4 kali.

Kenaikan 1 stop pada aperture sebagai berikut: f/22; f/16; f/11; f/8; f/5,6; f/4; f/2,8; f/2.
Beda f number tiap stop adalah 0,7 kali (1/ akar2).

Kenaikan 1 stop pada kec. Rana sebagai berikut: 1/2000; 1/1000; 1/500; 1/250; 1/125; 1/60; 1/30; 1/15; 1/8; 1/4; 1/2; 1.
Beda speed tiap stop adalah 2 kali

DOF , Depth of Field, kedalaman medan. DOF adalah daerah tajam di sekitar fokus.
Kedalaman medan dipengaruhi oleh besar aperture, panjang fokal, dan jarak ke obyek.
1. Aperture, semakin besar aperture (f number makin kecil) maka DOF akan makin dangkal/sempit
2. Panjang fokal (riil), semakin panjang fokal, DOF makin dangkal/sempit
3. Jarak ke obyek, semakin dekat jarak ke obyek maka DOF makin dangkal/sempit

Pemilihan DOF
- Jika DOF sempit, FG dan BG akan blur. DOF sempit digunakan jika kita ingin mengisolasi/menonjolkan obyek dari lingkungan sekitarnya misalnya pada foto-foto portrait atau foto bunga.
- Jika DOF lebar, FG dan BG tampak lebih tajam. DOF lebar digunakan jika kita menginginkan hampir seluruh bagian pada foto nampak tajam, seperti pada foto landscape atau foto jurnalistik.

Digg it StumbleUpon del.icio.us

Selasa, 22 Maret 2011 12 SIFAT SAHABAT

12 SIFAT SAHABAT


 Ciri - ciri sifat sahabat yang baik :
1.      Jika engkau berbuat bakti kepadanya, ia akan melindungimu
2.    Jika engkau rapatkan persahabatan dengannya, dia akan membalas baik persahabatanmu itu
3.     Jika engkau perlukan pertolongan daripadanya berupa wang dan sebagainya ia akan membantumu
4.    Jika engkau menghulurkan sesuatu kebaikan kepadanya, ia akan menerima dengan baik
5.     Jika ia mendapat sesuatu kabajikan (bantuan) daripadamu, ia akan menghargai atau menyebut kebaikanmu
6.     Jika ia melihat sesuatu yang tidak baik daripadamu, ia akan menutupnya
7.     Jika engkau meminta sesuatu bantuan daripadanya, ia akan mengusahakannya
8.     Jika engkau berdiam diri (kerana malu hendak meminta), ia akan menanyakan kesusahanmu
9.     Jika datang sesuatu bencana menimpa dirimu, ia akan meringankan kesusahanmu (membuat sesuatu untuk menghilangkan kesusahan itu)
10.            Jika engkau berkata kepadanya, nescaya ia akan membenarkanmu
11.   Jika engkau merancangkan sesuatu, nescaya ia akan membantumu
12. Jika kamu berdua berselisih faham, nescaya ia lebih senang mengalah untuk menjaga kepentingan persahabatan.

Sungguh pun begitu, kita seharusnya individu yang perlu memiliki sifat-sifat di atas. Semoga persahabatan dan persaudaraan sesama kita sentiasa berkekalan dan menguatkan lagi ukhuwah Islamiah. 
jadi...
jadi lah kamu sahabat yang baik,sahabat yang bisa mengerti teman, sahabat yang tidak suka menjelek-jelekin teman, karena tanpa sahabat hidup ini tak berwarna....



Digg it StumbleUpon del.icio.us
 
Temaku Inspirasi Carbon 12 Blogger template by Blogger Bits. Supported by Bloggermint
:: Jangan lupa follow ya teman !! juga kritik dan sarannya ya ::